Apakah Pasien Dengan Ventilator Bisa Menggunakan "Stretcher Commercial Air Ambulance"

Pasien Dengan Ventilator & Kebutuhan Khusus

Pasien yang menggunakan ventilator mekanik adalah pasien yang tidak dapat bernapas sendiri atau pernapasannya tidak efektif. Ini bisa karena berbagai sebab: kegagalan paru, cedera otak, koma, atau kondisi kritis lainnya.

Karena itu, mereka membutuhkan:

  • Sumber oksigen yang stabil.
  • Ventilator portable yang bisa dibawa dan digunakan selama perjalanan.
  • Tim medis terlatih untuk pemantauan dan intervensi jika terjadi kegawatdaruratan.
  • Monitoring vital signs secara terus menerus (SPO2, tekanan darah, EKG, dsb).

Apa Itu Stretcher Komersial?

“Stretcher commercial” bisa merujuk ke beberapa jenis tandu, seperti:

  1. Brankar standar ambulans: biasa digunakan di darat.
  2. Stretcher komersial di pesawat penumpang: biasanya bagian dari konfigurasi medical stretcher kit dalam pesawat reguler (perlu izin khusus).
  3. Stretcher lipat portable: lebih ringan, digunakan dalam evakuasi cepat tapi kurang cocok untuk pasien kritis.
  4. Air Ambulance Stretchers (ICU-level): digunakan di pesawat yang sudah disulap jadi mini ICU.

Jadi, pemakaian stretcher harus disesuaikan dengan tingkat keparahan pasien dan peralatan medis yang dibutuhkan.

Bisa atau Tidak?

Jawabannya BISA, Jika:

  1. Ventilator yang digunakan adalah versi portable dan tahan guncangan.
  2. Sumber daya listrik atau baterai cadangan mencukupi untuk durasi transportasi.
  3. Pasokan oksigen portable tersedia dalam jumlah cukup (termasuk cadangan).
  4. Tim medis (dokter/paramedis ICU) ikut mendampingi, bukan hanya caregiver.
  5. Stretcher dikonfigurasi dan dipasang dengan sistem pengaman agar tidak goyah.
  6. Kondisi pasien stabil, walaupun dengan ventilator (tidak sedang resusitasi, tidak ada tekanan darah rendah parah, dsb).
  7. Koordinasi logistik dilakukan dengan baik (khususnya jika via udara, termasuk pengurusan izin, manifest penerbangan, dan prosedur darurat).

Tidak Dianjurkan, Jika:

  1. Pasien dalam kondisi sangat tidak stabil, seperti syok berat, perdarahan aktif, atau butuh intervensi lanjutan segera.
  2. Ventilator besar dan tidak bisa dibawa (ventilator ICU yang tidak mobile).
  3. Tidak ada tenaga medis terlatih yang mendampingi.
  4. Durasi perjalanan terlalu panjang tanpa titik evakuasi cadangan.
  5. Lingkungan sekitar tidak steril atau penuh guncangan (medan ekstrim, kendaraan tanpa suspensi baik).

Penerbangan: Kondisi Khusus

Untuk pasien ventilator yang hendak naik pesawat komersial, berikut syarat tambahannya:

  • Harus ada Medical Clearance (MEDIF) dari dokter maskapai.
  • Stretcher kit maskapai (kursi dilepas, tempat tidur dipasang).
  • Biasanya ditempatkan di bagian belakang kabin penumpang.
  • Perlu perangkat medis portable dengan spesifikasi penerbangan (teruji tahan tekanan rendah dan guncangan).
  • Terkadang disarankan untuk menggunakan pesawat evakuasi medis khusus (air ambulance) yang sudah dilengkapi ICU mini di dalamnya.

Peralatan yang Harus Disediakan:

  1. Ventilator transport (portable, baterai tahan lama).
  2. Tabung oksigen + regulator (dengan cadangan).
  3. Monitor vital (portabel dan tahan guncangan).
  4. Infus & pompa infus, jika dibutuhkan.
  5. Suction portable (penyedot lendir/saliva jika pasien tidak bisa menelan).
  6. Obat-obatan emergensi (jika diperlukan).
  7. Tenaga medis minimal 1 dokter + 1 perawat berpengalaman ICU atau transport medis.

Kesimpulan

Ya, pasien dengan ventilator bisa menggunakan stretcher komersial, asal semua protokol keselamatan medis terpenuhi, dan tim serta peralatan yang tepat disiapkan.

Namun, evaluasi kondisi pasien sangat penting. Untuk pasien kritis, lebih disarankan menggunakan transportasi medis khusus (ambulans ICU atau air ambulance) yang punya dukungan lengkap seperti di rumah sakit.