Batasan Penggunaan Tabung Oksigen di Pesawat Komersial untuk Pasien Kanker Paru

Batasan Penggunaan Tabung Oksigen di Pesawat Komersial untuk Pasien Kanker Paru

Apakah Pasien Kanker Paru Bisa Terbang dengan Oksigen?

Pasien kanker paru sering mengalami sesak napas akibat fungsi paru yang menurun. Saat berada di dalam pesawat komersial, tekanan kabin yang lebih rendah dari tekanan permukaan laut dapat membuat kadar oksigen dalam darah menurun. Karena itu, banyak pasien membutuhkan oksigen tambahan selama penerbangan.

Namun, penggunaan oksigen di pesawat tidak semudah membawa tabung sendiri. Ada beberapa aturan dan batasan dari pihak maskapai yang harus diperhatikan.


Batasan Penggunaan Oksigen di Pesawat Komersial

1. Tidak Boleh Membawa Tabung Oksigen Sendiri ke Kabin
Sebagian besar maskapai melarang tabung oksigen berbasis gas (compressed) karena dianggap barang berbahaya. Sebagai gantinya, maskapai hanya mengizinkan perangkat Portable Oxygen Concentrator (POC) yang sudah disetujui FAA atau sesuai kebijakan maskapai.

2. Perlu Izin dan Dokumen Medis Resmi
Pasien wajib mengisi formulir medis dari maskapai (biasanya disebut MEDIF) dan melampirkan surat dari dokter yang menjelaskan kebutuhan oksigen, termasuk jumlah liter per menit serta durasi penggunaannya selama penerbangan.

3. Durasi Penerbangan Mempengaruhi Persetujuan
Untuk penerbangan panjang (lebih dari 4 jam), maskapai akan lebih selektif dalam mengevaluasi kondisi pasien. Pastikan semua kebutuhan oksigen sudah diperhitungkan, termasuk untuk waktu transit atau kemungkinan delay.

4. Biaya Tambahan
Maskapai tertentu menyediakan oksigen onboard, namun sering kali dikenakan biaya tambahan. Sementara itu, jika membawa POC sendiri, pasien harus memastikan baterai cadangan tersedia untuk seluruh durasi penerbangan.


Rekomendasi Jika Pasien Kanker Paru Ingin Terbang

Pertama, konsultasikan terlebih dahulu dengan dokter spesialis paru. Dokter biasanya akan melakukan pemeriksaan saturasi oksigen saat istirahat dan saat pasien melakukan aktivitas ringan. Jika saturasi berada di bawah 92% atau pasien cepat lelah saat bicara atau berjalan, artinya pasien perlu oksigen tambahan selama penerbangan.

Selanjutnya, hubungi maskapai setidaknya 7–14 hari sebelum jadwal keberangkatan. Minta formulir MEDIF dan tanyakan apakah mereka menyediakan oksigen sendiri atau apakah mereka mengizinkan penumpang membawa POC pribadi.

Jika memilih membawa POC, pastikan model yang digunakan sudah disetujui oleh maskapai. Bawa juga surat keterangan dokter, dan sediakan baterai cadangan yang cukup untuk durasi penerbangan ditambah minimal 50% sebagai cadangan.

Jangan lupa, rencanakan juga kebutuhan selama di bandara (terutama jika harus transit), karena waktu tunggu bisa panjang dan pasien tetap membutuhkan oksigen.

Terakhir, jika kondisi pasien sudah sangat tergantung pada oksigen atau tidak stabil, sebaiknya jangan mengambil risiko dengan pesawat komersial. Opsi evakuasi medis dengan pesawat khusus (air ambulance) jauh lebih aman.


Pasien Kanker Paru Tahap Lanjut

Untuk pasien dengan saturasi oksigen di bawah 90% saat istirahat, sesak napas berat saat berbicara ringan, atau memiliki komplikasi seperti efusi pleura atau pneumotoraks, sangat disarankan untuk tidak melakukan penerbangan komersial, meskipun menggunakan POC.


Perlu Bantuan Evakuasi Medis dengan Oksigen?

Tim SOS Medevac siap membantu pasien kanker paru yang membutuhkan evakuasi medis dengan oksigen tambahan. Kami menyediakan:

  • Layanan konsultasi medis 24 jam
  • Bantuan pengurusan dokumen dan MEDIF
  • POC sesuai standar maskapai
  • Evakuasi udara dengan air ambulance bila dibutuhkan

Hubungi kami:
Website: www.sosmedevac.com
WhatsApp 24 jam: +62-822-9999-1487