Pemerintah Tegaskan Syarat Medis Wajib Bagi Calon Jamaah Haji: Ini Penjelasannya
Menunaikan ibadah haji adalah impian banyak umat Muslim. Tapi sebelum bisa berangkat ke Tanah Suci, ada beberapa tahapan penting yang harus dipenuhi, salah satunya adalah pemeriksaan dan syarat kesehatan. Pemerintah Indonesia, lewat Kementerian Kesehatan, punya regulasi khusus yang mengatur hal ini demi keamanan dan kenyamanan para jemaah selama menjalankan ibadah.
Berdasarkan hasil pantauan Redaksi sosmedevac.com, pemeriksaan kesehatan dilakukan dalam dua tahap, yakni pemeriksaan awal di fasilitas kesehatan tingkat pertama (Puskesmas), dan pemeriksaan lanjutan di rumah sakit rujukan.
“Pemeriksaan tahap awal meliputi pengukuran tekanan darah, gula darah, kolesterol, hingga deteksi penyakit kronis. Sementara pemeriksaan lanjutan akan mencakup EKG jantung, rontgen paru, tes fungsi ginjal dan hati, serta kebugaran fisik secara menyeluruh,” terang salah satu narasumber dari Dinas Kesehatan.
Nah, biar nggak bingung, kami akan jelaskan poin-poin pentingnya secara santai tapi tetap lengkap. Yuk, simak bareng!
1. Wajib Ikut Pemeriksaan Kesehatan
Semua calon jemaah haji wajib mengikuti pemeriksaan kesehatan yang dilakukan dua tahap:
Tahap 1: Pemeriksaan Kesehatan Awal
Biasanya dilakukan di Puskesmas. Pemeriksaannya mencakup:
- Pemeriksaan tekanan darah
- Gula darah
- Kolesterol
- Berat badan & tinggi badan (untuk menghitung BMI)
- Riwayat penyakit kronis (jika ada)
- Pemeriksaan mental dasar
Tahap 2: Pemeriksaan Kesehatan Lanjutan
Dilakukan di rumah sakit rujukan atau fasilitas kesehatan tingkat dua. Di tahap ini akan dicek:
- Jantung (EKG)
- Paru-paru (Rontgen Thorax)
- Fungsi ginjal dan hati (laboratorium)
- Tes kejiwaan (jika dibutuhkan)
- Penilaian kebugaran (untuk mengukur kemampuan fisik menjalani ibadah)
2. Syarat Kesehatan Minimal
Supaya dinyatakan layak terbang dan beribadah, ada syarat-syarat medis yang harus dipenuhi. Beberapa di antaranya:
- Tidak menderita penyakit menular berbahaya seperti TBC aktif
- Penyakit kronis terkendali, seperti hipertensi, diabetes, asma, atau jantung
- Tidak mengalami gangguan jiwa berat
- Bisa menjalani aktivitas fisik ringan sampai sedang, seperti berjalan 1 kilometer tanpa bantuan alat
Kalau ternyata calon jemaah belum memenuhi syarat, jangan panik. Biasanya diberi waktu untuk menjalani pengobatan atau pembinaan kesehatan.
3. Vaksinasi Wajib
Sebelum berangkat, calon jemaah juga wajib mendapatkan vaksin tertentu, antara lain:
- Vaksin Meningitis (wajib)
- Vaksin Influenza (dianjurkan)
- Vaksin COVID-19 (menyesuaikan aturan Arab Saudi)
- Vaksin Pneumokokus (untuk lansia atau penderita penyakit paru)
4. Surat Kesehatan & Bukti Layak Terbang
Setelah pemeriksaan selesai dan hasilnya oke, calon jemaah akan mendapatkan:
- Surat Keterangan Sehat
- Health Alert Card (HAC) untuk keperluan di bandara
- Bukti vaksinasi internasional (IHR card)
Dokumen-dokumen ini nanti dicek sebelum keberangkatan.
5. Tips Sehat Sebelum Haji
Buat yang sudah masuk daftar berangkat, kami kasih tips biar tubuh tetap prima:
✅ Rutin olahraga ringan (jalan kaki 30 menit tiap hari)
✅ Kontrol rutin ke dokter kalau punya penyakit bawaan
✅ Makan sehat dan cukup istirahat
✅ Jangan stres, jaga semangat ibadah!
Kesehatan adalah bekal penting dalam berhaji. Ingat, ibadah haji itu butuh fisik yang kuat karena banyak aktivitas berat seperti tawaf, sa’i, dan wukuf di Arafah. Jadi, pastikan kita siap lahir dan batin, termasuk dari sisi medis.
Sebagai penutup, Redaksi sosmedevac.com mengingatkan bahwa ibadah haji adalah perjalanan spiritual yang juga memerlukan kesiapan fisik yang prima. Pemerintah berharap masyarakat dapat lebih proaktif menjaga kesehatan sejak jauh hari sebelum keberangkatan.